

img.news.detik.com
- Solusi Transportasi untuk Mengurangi Kemacetan di Bogor
Masalah kemacetan di Kota Bogor telah menjadi tantangan besar bagi pemerintah kota dan masyarakat. Dengan pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi yang terus meningkat, dibutuhkan solusi transportasi publik yang sehat, efisien, dan ramah lingkungan. Artikel ini akan membahas kebijakan transportasi dari berbagai negara yang bisa diterapkan di Bogor, termasuk masukan dari warga yang peduli terhadap kota tercinta.
Inspirasi dari Berbagai Negara
1. Prancis: Insentif untuk Pengguna Sepeda
Pemerintah kota Paris memberikan insentif berupa uang tunai (hingga €400) bagi warganya yang membeli sepeda atau sepeda listrik. Hal ini berhasil meningkatkan minat warga untuk bersepeda dan mengurangi penggunaan mobil pribadi.
Sumber: Euronews, 2022
2. Belanda: Prioritas Infrastruktur Sepeda
Belanda membangun jalur sepeda yang aman dan terpisah dari kendaraan bermotor. Hasilnya, lebih dari 35% perjalanan di kota Utrecht dilakukan dengan sepeda.
3. Kolombia: Hari Bebas Mobil
Setiap minggu, kota Bogotá menutup jalan-jalan utamanya dari kendaraan bermotor untuk memberi ruang bagi pesepeda dan pejalan kaki dalam program Ciclovía.
4. Swedia: Vision Zero
Kebijakan Vision Zero menargetkan nol kematian akibat kecelakaan lalu lintas dengan desain jalan yang aman dan kecepatan rendah di zona sekolah dan hunian.
5. Jepang: Budaya Intermoda dan Berjalan Kaki
Di Jepang, warga terbiasa berjalan kaki ke stasiun atau halte terdekat. Transit-Oriented Development (TOD) menjadikan stasiun sebagai pusat kegiatan dan permukiman.
Usulan Spesifik untuk Kota Bogor
Zona Pusat Kota Bebas Mobil
Seharusnya mobil pribadi tidak masuk ke pusat kota. Wilayah seperti SSA, Jalan Otista, dan sekitarnya dijadikan zona rendah emisi. Mobil parkir di luar kota dan dilanjutkan dengan shuttle bus kota.
Modernisasi Angkot
Angkot dikonversi menjadi angkutan feeder menuju stasiun dan terminal. Bus listrik mini menggantikan angkot di pusat kota dengan jadwal dan rute tetap.
Program Insentif Sepeda Lokal
Warga yang bersepeda mendapatkan diskon di toko, warung kopi, atau fasilitas publik lainnya. Program ini bisa melibatkan sponsor UMKM.
Park & Ride
Bangun lahan parkir di pinggiran kota (Ciawi, Yasmin, Bubulak) dan sediakan shuttle ke pusat kota dan stasiun Bogor.
Penutup
“Justru pusat kota harus sedikit mobil, yang padat kendaraan itu sebaiknya berada di luar kotamadya Bogor.”
Gagasan ini sangat relevan dan sejalan dengan arah kota-kota modern dunia. Kota Bogor bisa menjadi pionir kota sedang yang berani melakukan transformasi mobilitas sehat dan manusiawi.
Sumber Tambahan:
✍️ Artikel ini ditulis oleh:
Roni Rustanto, CPB
Roni Rustanto, CPB
Agen Properti Independen, Penulis & Editor di BogorKotaku.com
Tentang Penulis
Saya percaya bahwa setiap tempat punya cerita, dan setiap cerita pantas untuk diabadikan. Melalui BogorKotaku.com, saya merangkai kisah-kisah dari Bogor dan sekitarnya: tentang gaya hidup, sejarah, tokoh lokal, kopi, hingga seni dan budaya.
Tujuan saya sederhana: menyampaikan cerita yang jujur, membumi, dan bisa membangun kedekatan dengan pembaca.
Selain menulis, saya juga agen properti yang aktif membantu keluarga menemukan tempat tinggal terbaik — karena rumah bukan cuma soal lokasi, tapi juga soal harapan dan ketenangan jiwa.
Yuk, kita bertukar insfirasi di @ronirustantorealtor
