

Lebih dari Sekadar Pintu: Saatnya Rumah Anda Punya Karakter
“Saat kita bicara gaya hidup, kita sering bicara soal gaya berpakaian, interior, bahkan kopi yang kita minum. Tapi pernahkah kita memikirkan… bagaimana pintu rumah kita bercerita tentang siapa kita?”
Pintu di Antara Fungsi dan Gaya Hidup
Di Indonesia, pintu rumah masih sering dianggap hanya sebagai bagian dari struktur bangunan. Tugasnya sederhana: membuka dan menutup. Tapi di negara-negara seperti Australia, Inggris, Belanda, dan Amerika, pintu telah melampaui fungsi itu. Ia menjadi simbol gaya hidup, bahkan status sosial.
Di Australia, misalnya, pintu depan menjadi elemen penting dari desain rumah bergaya coastal atau Hamptons. Di Inggris, warna pintu depan bahkan bisa mencerminkan karakter pemilik rumah—ada yang memilih hijau tua untuk nuansa klasik, biru dongker untuk kesan royal, bahkan merah cerah untuk rumah bergaya eksentrik.
Di Amerika, acara TV tentang renovasi rumah seperti Fixer Upper atau Dream Home Makeover selalu memberikan perhatian khusus pada pemilihan pintu. Bahkan pintu gudang (barn door) kini digunakan di ruang tamu untuk menambah aksen rustic-modern.
Indonesia: Menunggu Babak Baru untuk Sebuah Pintu
Saya ingat betul, ketika masih bekerja di salah satu perusahaan manufaktur pintu terkemuka dunia—Jeld-Wen—kami bisa mengekspor hingga 600 ribu pintu dalam setahun hanya ke pasar luar negeri. Angka itu membuat saya bertanya:
“Kenapa di luar negeri pintu bisa jadi komoditas berkelas, bahkan bagian dari gaya hidup, tapi di sini masih dianggap ‘standar bangunan’?”
Jawabannya sederhana namun kompleks: belum ada cerita yang membangkitkan emosi dari sebuah pintu.
Gaya Hidup Baru untuk Generasi Baru
Generasi muda Indonesia saat ini semakin peduli akan identitas visual rumah. Mereka ingin rumah yang unik, yang instagrammable, dan yang mencerminkan gaya hidup mereka. Namun sayangnya, belum banyak yang menyadari bahwa salah satu elemen paling eye-catching dari sebuah rumah adalah… pintu.
Coba bayangkan:
- Seorang desainer interior menciptakan ruang tamu dengan tone warna natural, tapi pintu depannya masih pakai desain standar pabrik.
- Sebuah kafe berkonsep vintage industrial, tapi pintunya tidak selaras dengan atmosfer ruangnya.
“Pintu adalah salam pertama dari sebuah rumah. Ia menyapa sebelum siapa pun masuk ke dalam.”
Pintu Sebagai Statement Pribadi
Bayangkan jika pemilik rumah bisa memilih pintu seperti memilih sneakers atau jam tangan. Bukan hanya berdasarkan fungsi, tapi:
- Apakah ia ingin tampil elegan?
- Ingin rumah terlihat hangat dan bersahabat?
- Ingin kesan modern minimalis?
Dengan pintu dari bahan, warna, dan tekstur yang tepat—semua itu bisa diwujudkan.
Saatnya Pintu Dapat Panggung di Indonesia
Melalui tulisan ini, saya ingin mengajak pembaca dan para pelaku industri properti, arsitek, bahkan pemilik rumah, untuk mulai mengubah cara pandang tentang pintu.
Saya juga ingin mengajak Jeld-Wen Indonesia untuk mengambil peran lebih besar dalam mengedukasi pasar bahwa produk mereka bukan sekadar kebutuhan bangunan—tapi bagian dari rumah yang bercerita, rumah yang berkarakter.
Akhir Kata:
Rumah adalah cerminan dari jiwa penghuninya. Dan setiap rumah dimulai dari sebuah pintu.
Jangan pilih pintu hanya karena harus, tapi karena itu bagian dari gaya hidup Anda.
Artikel ini didukung oleh inisiatif bogorkotaku.com untuk mengangkat elemen lokal, arsitektur, dan gaya hidup dalam pembangunan kota yang lebih personal dan manusiawi.
Jika Anda adalah pemilik rumah, arsitek, atau pelaku properti yang ingin tahu lebih banyak tentang pintu berkualitas tinggi dengan desain khas, Jeld-Wen Indonesia siap membantu Anda mewujudkan rumah yang bukan hanya indah, tapi juga penuh makna.
Roni Rustanto
Kontributor Lifestyle Arsitektur – bogorkotaku.com
Mantan Pegawai Jeld-Wen Indonesia
