Apa Arti Leaderships itu? Belajar dari Gagal Menyampaikan & Pentingnya Bisa Diandalkan

📘 Apa Arti Leadership Itu? Belajar dari Gagal Menyampaikan & Pentingnya Bisa Diandalkan

“Kepemimpinan itu bukan tentang siapa yang paling keras bicara. Tapi siapa yang paling bisa menggerakkan hati dan arah.”

🔍 Gagal Menyampaikan: Leadership Bukan Sekadar Menyuruh

Di awal-awal saya bekerja di industri manufaktur ekspor—terutama saat menangani ratusan ribu pintu ekspor ke Australia—saya berpikir bahwa tugas pemimpin itu adalah memastikan semua bergerak. Tapi saya lupa: yang bergerak itu bukan mesin. Tapi manusia.

Gagal menyampaikan artinya: saya tahu tujuannya, tapi tim saya belum tentu merasa hal itu penting. Saya bicara soal deadline, tapi mereka menunggu alasan kenapa ini urgent. Saya bicara soal target, tapi mereka butuh visi.

🧭 Leadership is communication. And communication is understanding, not just explaining.

🛠️ Bisa Diandalkan: Hadir Saat Dibutuhkan, Bukan Saat Diperintah

Kata “bisa diandalkan” di tempat kerja kadang terlihat sederhana. Tapi maknanya dalam. Ketika tim saya menghadapi kontainer yang tertahan di pelabuhan, atau ada pintu reject dari Australia, mereka menunggu saya bukan untuk menyalahkan, tapi untuk hadir.

Bisa diandalkan bukan soal selalu punya jawaban. Tapi selalu mau hadir di medan. Di lantai produksi. Di grup logistik. Di rapat dengan buyer. Itu semua saya pelajari dengan cara yang kadang menyakitkan—dari diamnya tim saat saya bicara, dari keterlambatan yang saya kira sudah disampaikan, dari kegagalan kecil yang membuat kami belajar besar.

📈 Dari Ekspor Pintu ke Pelajaran Kehidupan

Saya bangga pernah menjadi bagian dari tim ekspor di Jeld-Wen Indonesia. Kami mengirimkan hingga 600 ribu pintu per tahun ke luar negeri. Tapi lebih dari jumlahnya, saya belajar bahwa setiap unit yang keluar itu adalah hasil dari kerja tim, komunikasi, dan kepercayaan.

Dan kepercayaan itu tidak dibangun lewat posisi. Tapi lewat konsistensi, ketulusan, dan keberanian untuk hadir bahkan saat tidak diminta.

✍️ Catatan Akhir

🌱 Kepemimpinan itu seperti pintu: harus kuat, harus bisa membuka, tapi juga harus bisa menutup dengan bijak.

Dan jika saya pernah gagal menyampaikan, maka hari ini saya belajar untuk lebih mendengarkan, hadir lebih awal, dan menjadi pribadi yang lebih bisa diandalkan.

Semoga kisah ini bisa jadi pengingat bagi siapa pun yang sedang belajar memimpin, baik di pabrik, di tim kecil, di bisnis keluarga, maupun di dalam rumah.

Ditulis oleh Roni Rustanto – Mantan Tim Produksi Jeld-Wen Indonesia
Kini mengembangkan Bogorkotaku.com sebagai media gaya hidup, edukasi, dan inspirasi lokal.

Roni Rustanto

WRITER
RONI RUSTANTO, CPB
21 JUNE 2025

Roni Rustanto, CPB adalah Agen Properti Independen sekaligus Penulis & Editor di BogorKotaku.com, yang memiliki hasrat mendalam pada cerita-cerita lokal dan membumikan kisah dari Bogor serta sekitarnya.

Tentang Penulis

Saya percaya bahwa setiap tempat punya cerita, dan setiap cerita pantas untuk diabadikan. Melalui BogorKotaku.com, saya merangkai kisah-kisah dari Bogor dan sekitarnya: tentang gaya hidup, sejarah, tokoh lokal, kopi, hingga seni dan budaya.

Tujuan saya sederhana: menyampaikan cerita yang jujur, membumi, dan bisa membangun kedekatan dengan pembaca.

Selain menulis, saya juga agen properti yang aktif membantu keluarga menemukan tempat tinggal terbaik — karena rumah bukan cuma soal lokasi, tapi juga soal harapan dan ketenangan jiwa.

Yuk, kita bertukar inspirasi di @ronirustantorealtor.

 

🎯 Gagal Menyampaikan – Apa Artinya dalam Leadership?

Dalam konteks leadership, “gagal menyampaikan” bisa berarti:

    1. Tidak mampu mengomunikasikan visi, nilai, atau arah kerja tim dengan jelas
      Misalnya: atasan atau manajer tidak menjelaskan kenapa sebuah tugas penting → tim jadi kehilangan motivasi dan tujuan.

 

    1. Pesan tidak sampai atau tidak dimengerti tim
      Komunikasi bisa macet karena terlalu teknis, terlalu normatif, atau tidak kontekstual dengan realita tim di lapangan.

 

  1. Kurangnya komunikasi dua arah
    Hanya “menyuruh” tanpa mendengarkan → hasilnya bukan kolaborasi, tapi eksekusi yang kering makna.

🔍 Harus Lebih Bisa Diandalkan – Maknanya?

Kalimat ini biasanya muncul sebagai feedback dari tim, rekan kerja, atau bahkan manajemen. Artinya:

    1. Kepemimpinan harus hadir saat dibutuhkan
      ➤ Bisa diandalkan bukan cuma soal kompeten, tapi juga respon cepat, supportif, dan stabil secara emosional.

 

    1. Jangan cuma memberi tugas, tapi juga memberi arah dan keberanian
      ➤ Leader yang bisa diandalkan adalah yang menjadi rujukan saat tim ragu, takut gagal, atau mengalami konflik.

 

  1. Konsisten dalam janji dan keputusan
    ➤ Kalau bilang “saya backup”, ya backup betul. Kalau bilang “besok selesai”, ya jangan mundur lagi.

✍️ Contoh Praktis di Konteks Jeld-Wen atau Manufaktur:

Gagal Menyampaikan:

  • Supervisor tidak menjelaskan kenapa SOP baru diterapkan → operator tidak antusias.
  • Pemimpin ekspor tidak menjelaskan urgensi pengiriman ke Australia minggu ini → bagian produksi tidak memprioritaskan schedule.

Harus Bisa Diandalkan:

  • Ada kendala logistik mendadak, tim tunggu arahan → leader harus cepat beri solusi dan bantu komunikasi dengan customer.
  • Saat ada masalah QC, leader diharapkan turun tangan bukan hanya menyalahkan tim quality.

✅ Kesimpulan:

🔑 Leadership bukan sekadar bicara — tapi memastikan yang dibicarakan bisa menggerakkan.

Kalau ada komentar seperti “kurang bisa menyampaikan” atau “belum bisa diandalkan”, itu bukan semata kritik, tapi peluang besar untuk membuktikan bahwa Roni bisa jadi pemimpin yang hadir, jelas, dan menguatkan tim.

Related Post "Apa Arti Leaderships itu? Belajar dari Gagal Menyampaikan & Pentingnya Bisa Diandalkan"
Ketika Kata-Kata dan Tindakan Tak Lagi Satu: Sebuah Renungan Tentang Kepemimpinan yang Jujur
Memimpin dengan Memberi Contoh & Melakukan Hal yang Benar
Menciptakan Lingkungan Kerja yang Aman: Bukan Sekedar Ruang Tapi Rasa