Iman yang Gelisah oleh Hutang

Iman yang Gelisah oleh Hutang
Oleh: Redaksi BogorKotaku.com

Hidup memang tak selalu lapang. Kadang kita harus berhutang untuk bertahan, mencukupi kebutuhan, atau mengejar cita-cita. Tapi ada satu hal yang perlu kita jaga baik-baik: jangan sampai hati kita tak lagi gelisah saat punya hutang.

Dalam Islam, hutang bukan hanya urusan angka atau keuangan. Ini soal tanggung jawab. Soal amanah. Bahkan, urusan akhirat. Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم pernah menyebut bahwa seseorang yang gugur di medan perang — padahal syahid — bisa tertahan masuk surga jika masih memiliki hutang yang belum dilunasi.

Masih Bisa Tidur Nyenyak? Coba Tanya Hatimu

Yang mengherankan, di zaman sekarang, banyak orang bisa hidup tenang walau punya hutang di mana-mana. Ada yang malah sengaja menghindar, ganti nomor, atau bilang, “Nanti deh, sabar ya,” tanpa niat sungguh-sungguh untuk melunasi.

Padahal, Rasulullah صلى الله عليه وسلم pernah bersabda:

“Penundaan pembayaran hutang oleh orang mampu adalah kezaliman.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Jadi, jika kita masih mampu, tapi sengaja menunda, itu bukan cuma tidak etis—itu zalim.

Gelisah Itu Pertanda Iman Masih Hidup

Justru orang beriman akan tidak tenang saat punya hutang. Ia akan berdoa siang malam, bekerja lebih keras, dan mencari cara halal agar bisa membayar. Ia tidak nyaman pakai pakaian bagus atau pamer di media sosial sementara masih punya tanggungan ke orang lain.

Gelisah karena belum bayar hutang itu bukan kelemahan. Itu tanda hati masih hidup. Itu sinyal bahwa iman masih menyala.

“Barang siapa yang berhutang dengan niat ingin melunasinya, maka Allah akan membantunya.”
(HR. Bukhari)

Hutang? Boleh. Tapi Jangan Main-main

Hutang dalam Islam tidak dilarang. Tapi harus disertai niat baik, komunikasi yang jujur, dan ikhtiar sungguh-sungguh. Jangan biasakan diri hidup nyaman dari uang yang bukan milik kita. Apalagi kalau sampai membuat kita lupa bahwa itu akan ditagih di akhirat nanti.

Akhir Kata dari BogorKotaku

Jika hari ini kamu punya hutang dan hatimu masih gelisah — itu baik. Itu tanda bahwa Allah masih memberimu hati yang peka, dan iman yang belum mati.
Tapi jika kamu merasa biasa saja…
Mungkin saatnya kamu bertanya, “Imanku, apa kabar hari ini?”

 

Related Post "Iman yang Gelisah oleh Hutang"
Jika Suatu Hari Sampai Padamu Bahwa Aku Telah Tiada…
Hati yang Tenang di Tengah Dunia yang Melelahkan
Di Balik Air Mata, Ada Takdir yang Indah