Hati yang Tenang di Tengah Dunia yang Melelahkan

 

 

Hati yang Tenang di Tengah Dunia yang Melelahkan

Hari itu, matahari terasa lebih terik dari biasanya. Langit pun tampak malas menyapa. Di tengah padatnya aktivitas dan tumpukan kewajiban yang belum selesai, aku duduk diam di sudut ruangan, mencoba menarik napas dalam-dalam.

Dunia ini… begitu cepat, begitu bising. Notifikasi tak henti berdentang, tuntutan hidup silih berganti, dan kadang aku lupa — lupa bahwa hatiku butuh istirahat.

Lalu aku berbisik lirih,
“Ya Allah, tenangkan hatiku dari seisi dunia yang melelahkan…”

Ada jeda hening setelah doa itu. Seolah semesta berhenti sejenak, memberiku ruang untuk kembali bernapas.

Tiba-tiba aku teringat bahwa Allah-lah pemilik segala urusan. Bahwa tidak ada beban yang Dia beri kecuali sudah Dia ukur sesuai kemampuan hamba-Nya. Dan bahwa hati ini, betapapun lelahnya, akan selalu menemukan tempat pulang saat kembali mengingat-Nya.

“Ya Allah, mudahkanlah urusanku…”

Di dalam doa itu, aku menemukan harapan. Bukan janji bahwa dunia akan berubah, tapi keyakinan bahwa hatiku bisa lebih kuat menghadapinya.

Dan di saat itulah aku tahu: ketenangan tidak datang dari selesainya semua masalah, tapi dari kedekatan dengan Allah di tengah segala kesibukan.

 

“Ketenangan tidak datang dari selesainya semua masalah, tapi dari kedekatan dengan Allah di tengah segala kesibukan.”

Ingin membaca renungan harian lainnya?
Kunjungi bogorkotaku.com/renungan-harian


 

Chat via WhatsApp

Roni Rustanto, CPB

Agen Property Independend di rumahdijual.pro
Pembuat Kopi di kabarkopi.com.

Related Post "Hati yang Tenang di Tengah Dunia yang Melelahkan"
Jika Suatu Hari Sampai Padamu Bahwa Aku Telah Tiada…
Iman yang Gelisah oleh Hutang
Di Balik Air Mata, Ada Takdir yang Indah