Beberapa tempat wisata di Kabupaten Bogor menjadi sasaran pungutan liar (Pungli), terutama di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Keadaan ini membuat para wisatawan merasa terganggu.
Tindakan pungli di berbagai lokasi wisata di TNGHS Bogor menjadi viral. Para wisatawan yang semula ingin menikmati liburan untuk melepas penat, malah merasa tertekan dengan praktek pungli tersebut.
“Sekarang jika berencana liburan, pastinya sudah kapok. Saya tidak berminat ke TNGHS lagi, terlalu banyak pungli, uang habis untuk membayar di sana-sini,” ujar Defrian, warga Bogor, Sabtu (18/1/2025).
Ia mengakui sudah muak untuk berlibur ke area wisata di TNGHS. Saat ini, ia lebih memilih untuk menikmati liburan di tempat wisata kuliner atau camping ground.
“Mereka meminta bayaran dengan tidak jelas mengenai biaya tiket masuk. Semua mengklaim sebagai pengelola,” ungkapnya.
Kepala Urusan Wisata TNGHS, Koko Kormarudin, mengakui masalah tersebut. Pihaknya sedang berupaya keras untuk memberantas pungli yang terjadi di kawasan TNGHS.
“Kami akan mengubah sistem tiket menjadi online, sehingga para wisatawan hanya perlu barcode saat kedatangan,” ujarnya.
Dia mengimbau para wisatawan untuk tidak memberikan uang kepada siapapun selain pengelola resmi tempat wisata. Menurutnya, semua pengelola wisata memiliki seragam yang dikenakan.
“Setiap pengelola memiliki seragamnya sendiri, jadi pastikan untuk tidak memberikan uang kepada orang yang tidak mengenakan seragam atau bukan petugas resmi,” tambahnya.
sumber: https://www.rri.co.id/bogor/wisata/1264589/wisatawan-keluhkan-pungli-di-tempat-wisata-bogor
