

1. Asal-Usul dan Nama Bogor
- Zaman Kerajaan Sunda (abad ke-5 hingga ke-16 M):
Bogor dikenal sebagai Pakuan Pajajaran, ibu kota Kerajaan Sunda yang terakhir. Raja terkenal seperti Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi) memerintah di sini.
Kata Bogor berasal dari kata “Buitenzorg” (bahasa Belanda: “tanpa kekhawatiran”) yang menjadi nama kolonial kota ini. - Situs-situs penting:
- Batu Tulis (prasasti abad ke-16): menyebut nama Sri Baduga Maharaja.
- Taman Sri Bima/Pakuan: bekas kompleks istana kerajaan.
2. Istana dan Struktur Properti Sejarah Bogor
a. Masa Kerajaan Sunda (Prabu Siliwangi)
- Istana Pakuan Pajajaran:
- Terbuat dari bahan alami: kayu, bambu, ijuk, dan batu.
- Tata ruangnya mengikuti kosmologi Sunda: gunung sebagai tempat suci, sungai sebagai penghubung dunia manusia dengan dunia roh.
- Ada balé sebagai ruang musyawarah dan imah (rumah keluarga).
- Lingkungan penuh pohon besar, dipercaya sebagai tempat roh nenek moyang.
b. Masa Kolonial Belanda
- Istana Bogor (Buitenzorg Palace):
- Dibangun oleh Gubernur Jenderal van Imhoff (1745).
- Awalnya vila peristirahatan, lalu menjadi istana resmi gubernur jenderal Hindia Belanda.
- Dikelilingi oleh Kebun Raya Bogor (1817), warisan sains dan estetika lanskap kolonial.
- Bergaya neoklasik Eropa: pilar besar, simetri bangunan, taman luas.
- Properti kolonial lainnya:
- Rumah-rumah pejabat bergaya Indische Empire: atap tinggi, teras lebar, jendela besar.
- Perkebunan teh dan kopi mulai muncul di daerah Puncak dan sekitar Bogor.
3. Gaya Hidup Orang Sunda Zaman Dahulu
a. Kehidupan Sehari-hari
- Masyarakat Sunda tradisional hidup dari pertanian (padi, palawija), berladang, dan berburu.
- Rumah panggung dari bambu dan kayu, beratap rumbia atau ijuk.
- Gotong royong menjadi nilai sosial utama.
- Pakaian dari kain tenun tradisional (kain sarung, kampret).
b. Spiritual dan Kepercayaan
- Animisme dan dinamisme bercampur dengan pengaruh Hindu-Buddha.
- Alam dianggap sakral: gunung, hutan, sungai dihormati.
- Tokoh spiritual: resi atau dukun kampung.
c. Seni Budaya
- Wayang Golek, degung, kacapi suling, dan tari Jaipong berasal dari tradisi lama.
- Makanan tradisional seperti nasi timbel, lotek, dan surabi sudah ada sejak dulu dengan bahan lokal.
4. Transisi ke Kota Modern
- Masa Kemerdekaan:
- Istana Bogor menjadi tempat resmi Presiden Indonesia.
- Infrastruktur jalan dan properti berkembang, seperti perumahan pegawai negara.
- Mulai muncul kawasan elit seperti Taman Kencana.
- Modernisasi Properti:
- Perumahan berkembang dari rumah adat ke rumah bata semen.
- Urbanisasi memperluas kota ke arah Cibinong, Gunung Putri, dan Ciawi.
- Muncul real estate dan perumahan komersial (1990-an–sekarang).
5. Warisan Budaya dan Properti Saat Ini
- Beberapa situs sejarah dijaga sebagai cagar budaya:
- Istana Bogor
- Batu Tulis
- Kebun Raya Bogor
- Kampung Budaya Sindangbarang
- Konsep hunian lokal kini terinspirasi gaya tropis modern namun tetap bisa ditemukan unsur Sunda di desa-desa.